Kamis, 02 Oktober 2014

ARTI FILSAFAT DAN MAKNA PENDIDIKAN



ARTI FILSAFAT DAN MAKNA PENDIDIKAN
Makalah
   Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah:
Filsafat Pendidikan
Dosen Pengampu: Nanang Hasan Susanto, M.Pd.I




Oleh:
Ade Nurhamidah
Umi Hani

SEMESTER GENAP (IV)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR (PGSD)
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP)
NAHDLATUL ULAMA (NU)
INDRAMAYU
2013 - 2014 M


KATA PENGANTAR
Puji syukur atas segala nikmat yang telah Allah berikan kepada kami, sholawat serta salam sudah sepantasnya di sanjungkan kepada baginda Rasul Amirul Mu’minin. Untaian rasa terimakasih, kami sampaikan kepada Bapak Nanang Hasan Susanto, M.Pd.I  karena berkat dorongan beliau akhirnya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Arti filsafat dan makna pendidikan” sebagi tugas mandiri mata kuliah Filsafat pendidikan.
Kesalahan dan kekurangan dalam penyusunan makalah ini sangat kami sadari, oleh sebab itu kami harapkan kritik dan sarannya.
Sekian kurang dan lebihnya mohon maaf.



Indramayu,   Maret 2014


Tim Penyusun,


BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar belakang
Harun Hadiwijono berpendapat bahwa filsafat diambil dari bahasa Yunani, filosofia. Struktur katanya berasal dari kata filosofien yang berarti mencintai kebijaksanaan. Dalam arti itu, menurut Hadiwijono filsafat mengandung arti sejumlah gagasan yang penuh kebijaksanaan. Artinya, seseorang dapat disebut berfilsafat ketika ia aktif memperoleh kebijaksanaan. Kata filsafat dalam pengertian ini lebih memperoleh kebijaksanaan. Kata filsafat dalam pengertian ini lebih berarti sebagai “Himbauan kepada kebijaksanaan”.
Di zaman Yunani, filsafat bukan merupakan suatu disiplin teoritis dan spesial, akan tetapi suatu cara hidup yang kongkret, suatu pandangan hidup yang total tentang manusia dan tentang alam yang menyinari seluruh kehidupan seseorang. Selanjutnya, dengan kehidupan atau perkembangan peradaban manusia dan problema yang di hadapinya, pengertian yang bersifat teoritis seperti yang di lahirkan filsafat Yunani itu kehilangan kemampuan untuk memberi jawaban yang layak tentang kebenaran peradaban itu telah menyebabkan manusian melakukan loncatan besar dalam bidang sains, teknologi, kedokteran dan pendidikan.
Perubahan itu mendorong manusia memikirkan kembali pengertian tentang kebenaran. Sebab setiap terjadi perubahan dalam peradaban akan berpengaruh terhadap sistem nilai yang berlaku, karena antara perubahan peradaban dengan cara berfikir manusia terdapat hubungan timbal balik.
Pendidikan adalah upaya mengembangkan potensi-potensi manusiawi peserta didik, baik potensi fisik, potensi cipta, rasa maupun karsanya agar dasar kependidikan adalah cita-cita kemanusiaan universal. Karenanya pendidikan bertujuan menyiapkan pribadi dalam keseimbangan, kesatuan, organis, dinamis, guna mencapai tujuan hidup kemanusiaan, melalui filsafat kependidikan. Filsafat pendidikan adalah filsafat yang digunakan dalam studi mengenai masalah-masalah pendidikan.
1.2  Rumusan Masalah
1.      Pengertian Filsafat adalah?
2.      Makna Pendidikan adalah?
3.      Hakikat Filsafat Pendidikan adalah?

1.3  Tujuan
1.      Memahami Arti filsafat
2.      Mengerti tentang Makna Pendidikan
3.      Mengetahui Hakikat Filsafat Pendidikan



















BAB II
PEMBAHASAN
2.1. PENGERTIAN FILSAFAT
Kata falsafah atau filsafat diambil dari bahasa Yunani; Φιλοσοφία philosophia. Terdiri dari dua kata philos = persahabatan, cinta dsb. Dan sophia = "kebijaksanaan, hikmah". Dari definisi yang sederhana ini dapat di pahami bahwa filsafat secara bahasa adalah cinta terhadap hikmah, cinta terhadap kebijaksanaan dan berusaha mendapatkannya. Jadi dapat dikatakan filosof yaitu orang yang mencintai hikmah atau kebijaksanaan dan berusaha mendapatkannya. 
Didalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, Filsafat diartikan :
Ø  Pengetahuan dan penyelidikan dng akal budi mengenai hakikat segala yg ada, sebab, asal, dan hukumnya
Ø  Teori yg mendasari alam pikiran atau suatu kegiatan
Ø  Ilmu yg berintikan logika, estetika, metafisika, dan epistemologi.
Dari pengertian ini saja, orang dapat memahami bahwa tujuan filsafat, pada mulanya adalah mulia. Yakni, membuat orang cinta kebijaksanaan, dan seterusnya menjadi bijaksana. Filsafat merupakan hasil pemikiran yang didasarkan pada rasio (akal), dan karena rasio (akal) adalah anugerah Allah, maka capaiannya kadang-kadang bisa benar. Tetapi, karena ia bukan wahyu, maka akal pun bisa keliru.

Prof. Dr. Harun Nasution memberikan definisi filsafah sebagai berikut:
- Pengetahuan tentang hikmah
- Pengetahuan tentang prinsip atau dasar-dasar
- Mencari kebenaran
- Membahas dasar-dasar dari apa yang dibahas3
Dengan demikian ia berpendapat bahwa intisari dari Filsafat ialah berpikir menurut tata tertib (logika) dengan bebas., dan sedalam-dalamnya sehingga sampai ke dasar-dasar persolalannya.
Berikut ini ada beberapa pengertian filsafat menurut para ahli yaitu:
1)      Plato, mengatakan bahwa filsafat tidak lain daripada pengetahuan tentang segala yang ada.
2)      Aristoteles, berpendapat bahwa kewajiban filsafat adalah menyelidiki sebab dan asas segala benda. Dengan demikian filsafat bersifat ilmu yang umum sekali.
3)      Fichte, menyebutkan filsafat sebagai Wissenschaftslehre : ilmu dari ilmu-ilmu, yaitu ilmu umum yang menjadi dasar segala ilmu.
4)      Al-Kindi, sebagai ahli pikir pertama dalam filsafat islam yang memberikan pengertian filsafat di kalangan umat islam.
5)      Al-Farabi, mengatakan bahwa filsafat ialah mengetahui semua yang wujud karena ia wujud ( al-ilmu bi al majudat bima hiya maujudah ). Dari sini ia  membagi lapangan filsafat menjadi dua, yaitu:
o   Filsafat Teori (al falsafah al nadariyah), mengetahui yang ada tanpa tuntutan untuk mewujudkannya dalam amal.
o   Filsafah Praktek ( al falsafah al amaliyah) mengetahui sesuatu yang seharusnya diwujudkan dengan amal, yang melahirkan tenaga untuk melakukan bagian-bagiannya dengan baik. Amalan yang mengenai individu disebut ilmu akhlak, yaitu perbuatan baik yang seharusnya dikerjakan setiap orang. Yang mengenai masyarakat di sebut al falsafah al madaniyah yaitu perilaku perbuatan baik yang seharusnya dilakukan oleh anggota masyarakat.

6)      Ibnu Sina, juga membagi filsafat kedalam dua bidang yaitu teori dan praktek, yang keduanya berhubungan dengan agama, dimana dasarnya terdapat dalam syariat Tuhan, yang penjelasan dan kelengkapannya di peroleh dengan tenaga akal manusia
7)      Immanuel Kant, mengemukakan bahwa filsafat adalah ilmu pengetahuan yang menjadi pokok dan pangkal dari segala pengetahuan, yang tercakup alam empat persoalan :
a. Apakah yang dapat kita ketahui? (jawabannya : Metafisika)
b. Apakah yang seharusnya kita ketahui? (jawabannya : Etika)
c. Sampai dimanakah harapan kita? (jawabannya : Agama)
d. Apakah yang dinamakan manusia? (jawabannya : Antropologi)
Berdasarkan uraian dan beberapa pengertian filsafat di atas maka dapat kita ambil kesimpulan bahwa filsafat itu ialah suatu ilmu yang membahas dan mempersoalkan tentang segala sesuatu dan yang mungkin ada dalam jagat raya ini secara universal, sistematis, sedalam-dalamnya untuk menemukan kebenaran hakiki atau hikmah yang tertinggi demi mencapai kebijaksanaan.
2.2. MAKNA PENDIDIKAN
Dalam bahasa Arab pendidikan disebut Tarbiyah yang diambil dari kata Rabba ( رب ي یرب ي تربیة ) yang bermakna memelihara, mengurus, merawat, mendidik. Dalam literatur-literatur berbahasa Arab kata Tarbiyah mempunyai bermacam macam definisi yang intinya sama mengacu pada proses pengembangan potensi yang dianugrahkan pada manusia.

Pendidikan menurut pengertian Yunani adalah “pedagogik” yaitu
The art, practice of profession of teaching “seni, praktik atau profesi sebagai pengajar (pengajaran)
The sistematized learning or instruction concerning principles and methods of teaching and of student control and guidance; lagerly replaced by the term of education. “ilmu yang sistematis atau pengajaran yang berhubungan dengan prinsip-prinsip dan metode-metode mengajar pengawasan dan bimbingan murid dalam arti luas diartikan dengan istilah pendidikan. 
Orang Romawi memandang pendidikan sebagai “educare”, yaitu mengeluarkan dan menuntun, tindakan merealisasikan potensi anak yang dibawa dilahirkan di dunia. Bangsa Jerman melihat pendidikan sebagai “Erzichung” yang setara dengan educare, yakni membangkitkan kekuatan terpendam atau mengaktifkan kekuatan/potensi anak.
Makna pendidikan secara sederhana dapat diartikan sebagai usaha manusia untuk membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan kebudayaannya. Dengan demikian, bagaimanapun sederhananya peradaban suatu masyarakat, di dalamnya terjadi atau berlangsung suatu proses pendidikan. Karena itulah sering dinyatakan pendidikan telah ada sepanjang peradaban umat manusia. Pendidikan pada hakikatnya merupakan usaha manusia melestarikan hidupnya.
Beberapa pengertian dari pendidikan:
- Didalam Wikipedia Bahasa Indonesia, Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.
- Didalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, Pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan.
- Pendidikan merupakan usaha dari manusia dewasa yang telah sadar akan kemanusiaannya, dalam membimbing, melatih, mengajar, menanamkan nilai-nilai serta dasar-dasar pandangan hidup kepada generasi muda, agar nantinya menjadi manusia yang sadar dan bertanggung jawab akan tugas-tugas hidupnya sebagai manusia, sesuai dengan sifat hakikat dan cirri kemanusiaannya.
- Ki Hajar Dewantara mengartikan pendidikan sebagai upaya untuk memajukan budi pekerti, pikiran serta jasmani anak, agar dapat memajukan kesempurnaan hidup dan menghidupkan anak yang selaras dengan alam dan masyarakatnya.
Jadi keseimpulannya pendidikan itu adalah proses atau kegiatan yang sengaja diarahkan untuk merubah tabiat (behavior) manusia menjadi lebih baik atau memanusiakan manusia melalui upaya pengajaran dan latihan.

2.3.HAKIKAT FILSAFAT PENDIDIKAN
Suatu usaha untuk mengatasi persoalan-persoalan pendidikan tanpa menggunakan kearifan (wisdom) dan kekuatan filsafat ibarat sesuatu yang sudah ditakdirkan untuk gagal. Persoalan pendidikan adalah persoalan filsafat.
Pendidikan dan filsafat tidak terpisahkan karena akhir dari pendidikan adalah akhir dari filsafat, yaitu kearifan (wisdom). Dan alat dari filsafat adalah alat dari pendidikan, yaitu pencarian (inquiry), yang akan mengantar seseorang pada kearifan.
Telah menjadi keyakinan para ahli dalam lingkungan pendidikan tentang adanya kenyataan bahwa pendidikan itu berhubungan erat dengan filsafat. Dalam banyak hal pendidikan perlu berlandaskan pada konsep-konsep tertentu yang perumusannya diambil dari filsafat.
Filsafat pendidikan sebagai salah satu cabang ilmu pengetahuan, memusatkan perhatiannya pada penerapan pendekatan fisiologis pada bidang pendidikan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan hidup dan penghidupan manusia pada umumnya dan manusia yang berpredikat pendidik atau gurupada khususnya.
Filosof pendidikan, sebagaimana juga filosof umum, berusaha mencari yang hak hakikat serta masalah yang berkaitan dengan pendidikan, ia berusaha sungguh-sungguh untuk mendalami konsep-konsep pendidikan dan memahami sebab-sebab yang hakiki dari masalah pendidikan. Berikut ini dikemukakan beberapa pendapat para ahli tentang pengertian Filsafat Pendidikan:
- Al-Syaibany mengartikan bahwa filsafat pendidikan yaitu aktifitas pikiran yang teratur yang menjadikan filsafat tersebut sebagai jalan untuk mengatur, menyelaraskan dan memadukan proses pendidikan.
- Barnadib mempunyai versi pengertian atas filsafat pendidikan, yakni ilmu yang pada hakikatnya merupakan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan dalam bidang pendidikan.
- Arifin mengungkapkan bahwa keberadaan filsafat dalam ilmu pendidikan bukan merupakan insindental, artinya, filsafat itu merupakan teori umum dari pendidikan, landasan dari semua pemikiran mengenai pendidikan.
- Noor Syam mengemukakan filsafat pendidikan ialah niai dan keyakinankeyakinan filosof yang menjiwai, mendasari dan memberikan indentitas(karakteristik) suatu sistem pendidikan.
- Filsafat Pendidikan, yang menyelediki hakikat pelaksanaan pendidikan yang bersangkut paut dengan tujuan, latar belakang, cara, dan hasilnya, serta hakikat ilmu pendidikan, yang bersangkut paut dengan analisis kritis terhadap sruktur penggunaannya. (B. Othanel Smith, Philosophy of education, Encyclopedia of Educational Research, hlm. 957-963)
Jadi dapat disimpulkan bahwa Filsafat Pendidikan adalah adalah filsafat yang digunakan dalam studi mengenai masalah-masalah pendidikan yang merupakan landasan bagi semua pendidikan untuk memperoleh jawabanjawaban bagi permasalahan.














BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Filsafat itu ialah suatu ilmu yang membahas dan mempersoalkan tentang segala sesuatu dan yang mungkin ada dalam jagat raya ini secara universal, sistematis, sedalam-dalamnya untuk menemukan kebenaran hakiki atau hikmah yang tertinggi demi mencapai kebijaksanaan.
Hakikat pendidikan adalah upaya sadar untuk mengembangkan potensi yang dianugerahkan Tuhan kepada manusia dan diarahkan pada tujuan yang diharapkan agar memanusiakan manusia atau menjadikannya sebagai insan kamil, manusia utuh atau kaffah. Hakikat pendidikan ini dapat terwujud melalui proses pengajaran, pembelajaran (ta‟lim dan tadris), pembersihan dan pembiasaan (tahdzib dan ta`dib), dan tadrib (latihan) dengan memperhatikan kompetensi kompetensi berupa profesi, kepribadian dan sosial. Filsafat pendidikan memang suatu disiplin yang bisa dibedakan tetapi tidak terpisah baik dari filsafat maupun juga pendidikan, ia beroleh asupan pemeliharaan dari filsafat. Ia mengambil persoalannya dari pendidikan, sedangkan metodenya dari filsafat. Berfilsafat tentang pendidikan menuntut suatu pemahaman yang tidak hanya tentang pendidikan dan persoalan-persoalannya, tetapi juga tentang filsafat itu sendiri.





DAFTAR PUSTAKA
Achmadi, Asmoro.2010.Filsafat Umum. Jkaarta : Raja Grafindo Persada
Hendra Saputra. 2008. Pengantar Filsafat Pendidikan. PSB FKIP UHAMKA:  Jakarta
Soetriono dan SRDm Rita hanafie.2007. Filsafat Ilmu dan Metodologi Penelitian. Ygyakarta : C.V Andi offset

 

2 komentar: